Review Kurikulum, Mahasiswa S2 KPI Bisa Lulus Semester 3

Review Kurikulum, Mahasiswa S2 KPI Bisa Lulus Semester 3

HUMAS- Performa akademik Pascasarjana UIN KHAS Jember terus dipacu dengan berbagai program  yang produktif. Salah satunya, kegiatan Peningkatan Mutu Kelembagaan bertema “Review Kurikulum Penguatan Sistem Akademik Menuju Akreditasi Unggul” Pascasarjana UIN KHAS Jember Tahun 2024 yang digelar di Grand Padis Hotel, Bondowoso pada 21-23 Juni 2024. Agenda utamanya adalah Review Kurikulum 11 Prodi, baik jenjang S2 (8 Prodi) dan S3 (3 Prodi). Prodi S2 KPI menjadi bagian yang turut andil dalam review kurikulum yang akan diterapkan pada Tahun Akademik 2024/2025 ini.

             Rektor UIN KHAS Jember Prof. Dr. H. Hepni, MM yang membuka kegiatan menyampaikan pesan penting agar semua prodi melakukan percepatan adaptasi terhadap perubahan kurikulum yang menjadi kebutuhan masyarakat. “Tentu saja, Pascasarjana memiliki para guru besar, para doktor yang berkompeten pada bidang keilmuan masing-masing, sehingga akan semakin memperkuat kualitas mutu kurikulum yang dihasilkan di masa mendatang. Saya optimis itu,” ujarnya.  
             Prof. Hepni memberikan arahan agar pengembangan kurikulum itu menganut beberapa prinsip, diantaranya, relevansi dengan kepakaran, fleksibilitas dalam menentukan metode riset sesuai kebutuhan, kontinuitas dalam menentukan waktu dan terukur, praktisitas dalam implementasinya, dan efektifitas dalam mencapai tujuan. “Kurikulum itu jantung, maka itulah yang fundamental, perwajahan dari kompetensi, wajah dari kepakaran yang akan diwujudkan,” ujarnya.
             Direktur Pascasarjana UIN KHAS Jember Prof. Dr. Moch. Chotib, MM menegaskan penguatan kelembagaan itu memfokuskan pada Review Kurikulum menyusul turunnya Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 yang meniscayakan perubahan dalam Sistem Kredit Semester (SKS) yang disediakan oleh Program Magister maupun Doktor. “Misalnya, kalau mengacu pada Permendikbudristek 53 tahun 2023, untuk Program Magister (S2) itu bisa lulus di Semester 3, dengan rentang SKS yang disediakan 54-72 SKS. Dengan demikian, review ini sekaligus merubah beberapa matakuliah dan desain SKSnya,” ujarnya.  
             Hal senada disampaikan narasumber Direktur Program Pascasarjana Universitas Jember Prof. Dr. Budi Setyono, M.A., yang menyatakan bahwa perubahan kurikulum ini juga berdampak pada karya ilmiah yang akan dihasilkan dalam jenjang perkuliahan. Misalnya, untuk program Magister,  kata Prof. Budi, perlu  dipersiapkan mengenai tugas akhir yang akan dipilih, seperti melalui  jalur tesis atau non-tesis. “Kalau rancangan di Permendikbudristek itu bisa diselesaikan 3 sampai 4 semester, maka bisa  dirancang pembimbingnya sehingga bisa ujian tesis semester 3. Konsekuensinya, di Semester 1 dan Semester 2 perlu didesain judul dan arah riset yang dipilih mahasiswa,” ujarnya.

            Pakar kurikulum dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr. H. Hisyam Zaini, MA mengungkapkan, review kurikulum itu tidak bisa dilepaskan dari visi, misi kampus, pascasarjana, dan juga dikaitkan dengan Prodi. Misalnya, jika salah satu visi Pascasarjana itu berbasis riset, maka pertemuan perkuliahannya tidak harus terpaku di kelas, bisa banyak di lapangan. Tetapi, ditargetkan dengan output yang akan dicapai, seperti menghasilkan jurnal bereputasi. “Demikian juga, mengenai perubahan SKS matakuliah dari 3 SKS menjadi 4 SKS, maka harus disesuaikan dengan bahan kajian yang ditetapkan. Dan, perlu diingat, kurikulum itu salah satu munculnya di nama matakuliah dan  RPS yang menjawab profil lulusan,” ujarnya.

            Dalam Review Kurikulum yang berlangsung tiga hari, tim kurikulum S2 KPI didampingi langsung oleh pakarnya, Dr. Hisyam Zaini, MA. Proses revieiw kurikulum yang diawali dari penentuan profil lulusan, penentuan bahan ajar/kajian, penentuan SKS, nama matakuliah, hingga pembuatan RPS diberikan data-data empiris. “Melalui pendampingan langsung dari pakarnya kurikulum UIN Suka Prof Dr. Hisyam Zaini, MA ini, kami tim kurikulum S2 KPI dapat menyelesaikan desain kurikulum yang diterapkan di Tahun Akademik Tahun 2024 ini,” ujar Kaprodi S2 KPI Dr. Kun Wazis, M.I.Kom disela-sela diskusi di Grand Padis Bondowoso. (wks/drkw)